Materi Workshop PMW

Pemateri pertama menyampaikan materi mengenai pola pikir menjadi seorang wirausaha dimana setiap wirausahawan harus berani mengambil resiko karena memang dalam dunia ini tidak ada yang pasti. Terkadang mendapat rugi namun terkadang juga mendapatkan untung. Secara garis besar terdapat dua jenis usaha yang dapat dijalankan yaitu usaha riil dan spekulatif. Seorang wirausaha sebaiknya menjalankan usaha yang riil dimana tidak menguntungkan dirinya sendiri. Seorang wirausaha sebaiknya juga bisa memberikan pengaruh positif dengan cara menyebarkan cara baru dalam pemikiran. Maksudnya adalah saat sekarang ini berpikiran positif saja tidak cukup, sekarang setiap orang seharusnya berpikiran benar. Kalau hanya berpikiran positif berarti hanya menerima apa adanya.

Setiap orang tentunya harus melakukan perubahan, jika semua orang di dunia beranggapan bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda tanpa memikirkan kenapa mereka gagal maka orang tersebut tidak akan pernah mengalami keberhasilan yang didamba-dambakannya. Oleh karena itu berpikiran benarlah yang sebaiknya dilakukan. Memikirkan kenapa dia gagal, masalah atau hal apa yang membuat usahanya gagal. Jika hal ini dilakukan maka dikemudian hari kesalahan yang sama tidak akan diulangi.

Setiap pengusaha sebaiknya menanamkan konsep 5D pada dirinya yaitu setiap pengusaha sebaiknya memiliki mimpi (Dreams) karena semua memang berawal dari mimpi. Memimpikan masa depan yang indah kemudian membuat mimpi itu tidak hanya menjadi mimpi. Selanjutnya adalah ketegasan (Decisiviness), setiap wirausaha sebaiknya harus tegas dalam mengambil keputusan dan kemudian berpegang teguh terhadap apa yang sudah dia pilih. Jangan mudah terbawa arus. Selanjutnya adalah berani melakukan (Doers) seperti yang sudah dikatakan diawal bahwa setiap pengusaha harus berani mengejar mimpinya jangan biarkan mimpi hanya sekedar menjadi mimpi oleh karena itu setiap wirausaha seharusnya melakukan apa yang harus dilakukan namun tetap harus memperhatikan lingkungan sekitar jangan hanya menguntungkan dirinya sendiri. Setiap pengusaha juga harus memiliki determinasi (Determination) yang kuat jangan mudah putus asa. Harus tetap berusaha bahkan memang keadaan tidak menguntungkan karena memang sesuatu yang indah memerlukan waktu jadi harus tetap bersabar. Yang terakhir adalah dedikasi (Dedication) masih bersangkutan dengan determinasi dimana untuk membangun suatu hal memang diperlukan waktu yang tidak sedikit selain itu juga perlu mencurahkan segenap tenaga dan pikiran. Tidak dapat seseorang membangun sesuatu dengan setengah-setengah. Apabila suatu hal dilakukan setengah-setengah maka dapat dipastikan hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik.

Layakkan diri, naikkan peringkat karena Tuhan menitipkan hal yang memang sudah pantas untuk kita, oleh karena itulah kita sebagai makhluk ciptaan tuhan haruslah rendah hati dengan memberi sebagian rezeki kita kepada orang yang membutuhkan.

Pemateri kedua memberikan materi yang lebih menekankan kepada bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar karena akan memberikan first impresion kepada orang yang diajak berkomunikasi. First impresion tentunya akan terus membekas sehingga apabila kita memberikan kesan pertama yang baik akan terus diingat oleh seseorang maka sebaiknya kita memberikan kesan utama yang baik agar dibelakang semakin dimudahkan segala urusan dengan yang bersangkutan. Selain kesan utama komunikasi efektif juga sangat penting karena jika komunikasi tidak dilakukan dengan efektif maka feedback yang didapatkan pun juga tidak akan baik karena maksud yang ingin disampaikan biasanya tidak tersampaikan.

Secara garis besar terdapat 4 macam komunikasi yaitu verbal, non-verbal, writing communication, dan visual communication. Keempat macam komunikasi tersebut saling berkaitan satu sama lain membentuk sebuah komunikasi sadar. Ada beberapa hal yang dapat menjadi penghambat dalam sebuah komunikasi, contohnya adalah sikap (Attitude), ketakutan atau grogi, kultur yang berbeda, dan masih banyak hal lainnya lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.